Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Menang Bersama Mengatasi Penderitaan (Roma 8: 18-25)

Gambar
  Menyoal istilah ketika membicarakan ataupun membahas sesuatu itu penting. Sebab masing-masing kita telah memiliki sudut pandang dan paradigma sendiri ketika melihat maupun mendengar sesuatu entah itu benar ataupun salah. Hal ini kemudian akan sangat berpengaruh ketika kita mengeksplorasi dan memaknai sesuatu, dan bahkan akan berpengaruh sangat kuat terhadap motivasi dan tujuan kita melakukan sesuatu. Oleh karena itu, ketika membicarakan sebuah topik, mesti jelas atau minimal diberi penjelasan terlebih dahulu apa maksud dari istilah-istilah yang dipakai, yang sekiranya istilah tersebut memiliki dampak penting di dalam pembicaraan ataupun pembahasan yang akan dilakukan. Dengan demikian, maka penting sekali, sebelum membahas lebih dalam mengenai bacaan kita hari ini kita perlu terlebih dahulu mengulik apa yang dimaksudkan dengan tema “Menang Bersama Mengatasi Penderitaan” atau dengan kata lain, di sini, apa yang dimaksud dengan “penderitaan dan bersama”? Pertama, mengenai penderita

Menata Hati

Gambar
  Bagaimana perasaan Anda ketika memasuki sebuah rumah namun rumah tersebut pemandangannya seperti kapal pecah? Tentu tidak nyaman bukan! memandangnya saja tidak nyaman, apalagi berlama-lama di sana! Hati kita ibarat sebuah rumah yang besar. Jika ruang di dalam hati kita seperti kapal pecah, bagaimana mungkin kita nyaman untuk berdiam diri, apalagi berbicara kepada Allah dari hati ke hati. 1 Sam 16:7 mengatakan bahwa Allah melihat hati. Jika demikian, pernahkah kita memikirkan bagaimana perasaan Allah ketika Ia melihat hati kita yang bagaikan kapal pecah? Jika kita rindu untuk mengenal Allah dengan benar dan juga dikenal Allah, maka kita harus membiasakan diri untuk merasakan perasaan-Nya, sehingga hidup kita tidak lagi sesuka hati kita, tetapi sesuka hati-Nya. Dengan kata lain, di dalam hidup kita, di dalam segala hal yang kita lakukan, bukan lagi diri kita yang dominan dan membesar, tetapi Ia yang semakin membesar dalam diri kita, dan perkenanan-Nya yang mendominasi. Bagaimana ca