Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Liquid Church Sebagai Eklesiologi yang Relevan Pada Zaman Sekarang Ini

Gambar
  Bagaimana Gereja mendisrupsi dirinya me lalui penegasan rohani terus meneru s?” Pe rtanyaan ini sangatlah relevan diajukan kepada siapa pun yang merasa bagian dari Gereja, terkhususnya kepada Gere ja pada zaman sekarang ini, di mana Gereja terkungkung dalam zona nyaman serta sibuk dengan kegiatan institusionalnya. Gereja tidak lagi peka terhadap disrupsi sehingga tidak lagi menerima kebaruan, apalagi menja lankan tugasnya sebagai pewarta! Menurut saya salah satu gambaran Gereja jelas terlihat melalui Amanat Agung Tuhan Yesus yang terdapat dalam Matius 28:19-20. Kekristenan awal jelas telah berhasil mewartakan amanat itu, sekarang tinggal bagaimana mempertahankan serta mengembangkannya merupakan tugas kita bersama. Rhenald Kasali mengatakan bahwa Disrupsi adalah masalah bagi lembaga-lembaga besar, entah itu bisnis atau lembaga negara. Saya yakin rata-rata orang Kristen pasti setuju bahwa Gereja adalah lembaga besar, sehingga hal yang sama juga berlaku baginya. Namun, kenyataannya

Mengapa dan Bagaimana Berteologi

Gambar
Berbicara tentang Allah, bisa dipastikan bahwa hal tersebut juga berbicara seputaran teologi, sadar atau tidak sadar begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam kehidupan kita, ntah itu di lingkungan bermasyarakat, pekerjaan maupun lingkungan akademisi yang mempertanyakan tentang Allah, apakah Allah itu baik, dapatkah Dia dipercayai, Allah yang mana dan bagaimana sebenarnya cara untuk mengenal-Nya? Pertanyaan tersebut selalu mengitari kehidupan kita dengan tidak memandang status sosial kita, sehingga dalam keseharian kita sebagai makluk ciptaan Tuhan yang mulia, secara langsung maupun tidak langsung semua dari kita sudah ataupun sedang berteologia. Paradigma kita memandang Allah mempengaruhi cara hidup kita, bagaimana kita memandang dan bertingkah-laku terhadap sesama, oleh karena itu penting sekali untuk diperhatikan kita harus mengadopsi teologi yang baik; teologi yang mencakup ibadah, pemikiran, perkataan, kasih, harapan, doa dan tindakan. Kita dituntut tidak hanya bertumbuh secara