Lectio Divina
1.Sekilas Tentang Lectio Divina Guido Tisera dalam bukunya “Spiritualitas Alkitabiah” menceritakan kisah kehidupan Charles de Foucauld yang sangat menginspirasi (meninggal sebagai missionaris di Afrika Utara), bahwa Foucauld “mengalami dan mendengar Allah”, berbicara kepadanya melalui Alkitab (Lectio Divina). [1] Yang kemudian memberinya kekuatan untuk melanjutkan perjalanannya bahkan di saat-saat ia merasa kecil hati dan kesepian. Memang benar, hanya dalam doa, kita-dalam Roh-mendapat pengalaman tentang Allah, mendengar Allah, mengerti kehendak Allah, melalui pembacaan Kitab Suci, seperti sikap Maria yang duduk di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya (Luk. 10: 39). [2] Lectio Divina (Bacaan Ilahi) adalah membaca, merenungkan, merespon dan berteduh di dalam firman Alllah, sehingga dengan demikian, ketika melakukannya kita harus memerhatikan lokasi (tempat yang sunyi), menyediakan waktu khusus, dan memiliki Alkitab sendiri. Lectio Divina merupakan cara yang sangat tra